Belakangan
ini kita sering melihat iklan-iklan tentang Malaysia dan Singapura. Tidak hanya
kedua Negara itu saja, sekarang bahkan Australia dan Macau juga mengikuti jejak
kedua Negara sebelum nya. Pertanyaan nya adalah apakah anda pernah melihat iklan
tentang Indonesia? Apakah iklan tentang Indonesia lebih baik daripada empat
Negara sebelumnya?
Iklan
tentang Indonesia yang pernah saya lihat hanyalah iklan “Enjoy Jakarta”. Iklan
tersebut meberikan gambaran Jakarta yang mampu memberikan kenikmatan dalam
berbisnis, relaksasi, kegiatan di pantai, wisata kuliner, tempat-tempat budaya,
berbelanja, golf dan berbagai macam hal lainnya. Iklan itu sekarang sudah dapat
dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=hhDguYByPOM
Jika kita
melihat iklan tersebut, sebenarnya iklan tersebut sudah cukup bagus dan jika
dibandingkan dengan milik Negara lain seperti Malaysia, Singapura, Australia
dan Macau, iklan “Enjoy Jakarta” ini tidak kalah bagus. Namun mengapa, kita
selalu saja dianggap kurang mampu beriklan di dunia sekarang? Jawaban nya
mungkin karena kurang nya iklan-iklan yang kita buat dan tampilkan. Karena jika
mau jujur, Universal Studio di Singapura, Genting Highland di Malaysia dan Hong
Kong Disneyland tidak jauh berbeda dengan Dunia Fantasia (Dufan) di Jakarta. Namun,
ketiga tempat itu jauh lebih diminati daripada Dufan padahal dari segi jumlah
permainan, luas daerah dan tipe permainan, ke empat tempat tersebut tidak
berbeda jauh. Itu semua tergantung iklan, di saat ketiga tempat pertama
melakukan iklan dan memberitahukan kepada kita tentang permainan-permainan baru
disana, Dufan tidak memberikan kita informasi yang cukup lewat iklan-iklan nya.
Jika kita lihat penempatan iklan-iklan ketiga taman bermain tersebut kita akan
mengerti bahwa mereka menempatkan iklan mereka sebanyak mungkin, ada di
majalah, di televisi, situs-situs ternama. Sedangkan Dufan hanya di
baliho-baliho dekat Dufan saja.
Dari
paragraph di atas kita tahu bahwa permasalahan nya bukan di kualitas iklan nya
atau bentuk dari iklan nya namun dari distribusi iklan nya. Disaat
Negara-negara lain gencar dan dengan berani menaruh iklan-iklan nya di majalah,
telivisi dan situs-situs terkenal, Negara kita hanya menarh nya di beberapa
media kecil. Di saat Negara-negara lain
berani mengeluarkan uang lebih untuk menarik lebih banyak pengunjung,
Negara kita sudah menganggap tidak perlu mengeluarkan uang lebih karena jumlah
pengunjung nya sudah cukup banyak. Negara kita ini perlu berubah dalam hal
periklanan, karena iklan adalah salah satu cara paling effektif dalam menarik
pengunjung dan ketika jumlah pengunjung naik maka perekonomian Negara kita juga
akan naik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar